Kementerian Kesehatan Republik Indonesia (Kemenkes) resmi meluncurkan Indonesia Healthcare AI Hackathon 2025, sebuah ajang kolaborasi teknologi dan kesehatan yang bertujuan mendorong lahirnya solusi inovatif berbasis Artificial Intelligence (AI) untuk tantangan kesehatan nasional.
Acara ini menjadi bagian dari strategi besar Transformasi Digital Kesehatan yang terus digencarkan Kemenkes untuk mewujudkan sistem kesehatan yang prediktif, preventif, partisipatif, dan terpersonalisasi (4P).
Menurut Wakil Menteri Kesehatan, Prof. Dr. Dante Saksono Harbuwono, hackathon ini menjadi wadah bagi generasi muda dan profesional untuk menciptakan terobosan di bidang kesehatan.
“Kita ingin melahirkan solusi AI yang benar-benar membantu tenaga medis dalam mengambil keputusan klinis, mempercepat diagnosis, dan memperluas akses layanan di daerah terpencil,”
ujar Prof. Dante saat pembukaan di Jakarta Convention Center, Senin (13/10).
Kemenkes menetapkan lima fokus utama masalah kesehatan yang menjadi tema besar hackathon:
- Tuberkulosis (TBC)
- Penyakit Kardiovaskular dan Stroke
- Diabetes Melitus
- Stunting dan Gizi Anak
- Manajemen Data Kesehatan Publik
Ajang ini terbuka untuk developer, data scientist, tenaga medis, akademisi, dan startup founder. Peserta dapat membentuk tim lintas profesi beranggotakan 3–5 orang.
Tahapan kompetisi:
- Submission Ide & Proposal: hingga 28 September 2025
- Final Hackathon & Pitching Day: 13–14 Oktober 2025 di Jakarta
- Inkubasi & Scale-Up: pengembangan solusi pemenang menjadi produk siap implementasi di fasilitas kesehatan.
Seluruh tahapan dapat diakses melalui laman resmi: https://hackathon.kemkes.go.id
Kegiatan ini melibatkan mitra dari sektor teknologi dan industri, seperti Amazon Web Services (AWS), PwC Indonesia, serta sejumlah startup healthtech dan universitas ternama.
Menurut Setiaji, Kepala Pusat Transformasi Digital Kemenkes:
“Kami tidak hanya mencari ide, tapi solusi yang bisa langsung diintegrasikan dengan sistem nasional seperti SATUSEHAT. Standar interoperabilitas dan keamanan data menjadi syarat utama.”
Dari kegiatan ini, Kemenkes berharap muncul inovasi konkret seperti:
- AI untuk deteksi dini penyakit kronis (stroke, diabetes, TBC)
- Dashboard prediktif untuk pengawasan gizi dan stunting
- Sistem rekomendasi klinis otomatis untuk membantu dokter di daerah minim spesialis
- Chatbot medis untuk edukasi masyarakat berbasis bahasa Indonesia dan daerah
Menurut laporan GovInsider Asia (2025), Indonesia termasuk negara dengan adopsi AI kesehatan paling progresif di Asia Tenggara, namun masih menghadapi tantangan pada integrasi data lintas fasilitas kesehatan.
📚 Referensi dan Sumber:
- Kemenkes.go.id – “Kemenkes Luncurkan Indonesia Healthcare AI Hackathon 2025”
- Setjen Kemenkes – “AI Didorong untuk Transformasi Layanan Kesehatan”
- GovInsider Asia – “AI Hackathon Kemenkes untuk Atasi Tantangan Kesehatan Nasional”
- MediaAku.com – “Langkah Nyata Kemenkes Wujudkan Layanan Kesehatan Cerdas Berbasis Teknologi”
- Situs Resmi Hackathon – hackathon.kemkes.go.id